Tiap perjalanan hidup masing-masing individu memang tidak bisa disamakan
Tiap kemampuan hidup masing-masing individu juga memang tidak bisa disandingkan
Namun, aku ingin menceritakan sedikit tentang perjalananku.
Pelajaran yang kudapatkan adalah, berjuanglah, meskipun pada akhirnya engkau harus merelakan mimpi itu. Karena tidak ada perjuangan yang sia-sia.
Sukses bukanlah perpatok pada hasil akhir. Melainkan pada hasil dari proses perjuangan itu sendiri.
Selama berada di bangku SMA, aku selalu mengidam-idamkan untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah tinggi asuhan kementrian keuangan, STAN.
Rasanya tidak ada tujuan lain selain menjadi didikan di sekolah kedinasan itu.
Buku-buku soal tes STAN maupun sekolah kedinasan sudah aku khatamkan selama 4 tahun.
YA, aku sempat Gap Year, karena gagal untuk lolos menjadi bagian dari STAN.
Disaat kawanku yang lain berusaha untuk menjajal semua tes masuk perguruan tinggi, maupun kedinasan, SNMPTN, SBMPTN, MANDIRI, AKPOL, AKMIL, dll. Saat itu yang ada dalam pikiranku hanyalah STAN.
Disaat kawanku sudah merasakan euphoria MABA, i'm still try to get on for my another test.
Sedih memang rasanya, melihat twibbon bertebaran di timeline dan foto mereka dengan almamater mereka.
Mood berantakan.
Semangat datang dan pergi begitu saja.
Namun, pada akhirnya tersadar bahwa itu semua tidak akan merubah apapun.
Ditahun ke dua, aku berusaha legowo.
Bahwa mungkin memang tidak semua jalan yang kita inginkan adalah hal yang kita butuhkan,
Akhirnya, aku memutuskan untuk mengikuti SBMPTN, lintas jurusan.
Aku masuk keranah yang dimana aku benar-benar mulai dari nol, dari dasar.
Semua juga terencana secara tiba-tiba.
Januari, aku baru memulai untuk mengambil bimbingan belajar, yang dimana kawan-kawanku sudah memiliki banyak bekal, sedangkan aku hanya baru. SANGAT BARU, untuk mempelajari materi-materi SBMPTN ini.
Saat itu, aku hanya memiliki waktu kurang lebih 3-4 bulan untuk mempelajari ilmu yang belum pernah aku jabah sebelumnya, ditambah aku juga harus meningkatkan strategiku untuk bisa lolos di sekolah kedinasan impianku itu.
awal saat aku memutuskan untuk berjuang tes masuk PTN, pengetahuanku tentang PTN sangatlah nol.
Aku bahkan tidak bisa membedakan jurusan ataupun fakultas.
"Mau masuk jurusan apa?"
Itu serasa pertanyaan paling membingungkan, bahkan lebih memusingkan dibanding pertanyaan dari soal-soal SBMPTN itu sendiri.
Otakku berputar, jurusan apa fakultas ya?
Rencana sih Manajemen. Jawabku. Lalu muncul pertanyaan kedua. Kalo manajemen itu masuk fakultas apa ya?
TF!
Aku hanya diam terkekeh berharap si penanya mengalihkan focus dan lupa dengan semua pertanyaannya.
Disaat itu rasanya aku hanya ingin menangis. Dan berteriak bahwa AKU IKUT INI TERPAKSA WOI.
Bahkan di H-7 pengisian SBMPTN, aku masih bingung dan tidak yakin akan pilihanku. Walaupun aku juga berharap bahwa aku akan melanjutkan pendidikan di STAN.
Manajemen atau Ilmu komunikasi.
FYI, semenjak aku SMA, setiap kali aku mendengar kata-kata Ilmu Komunikasi, aku selalu berfikir wah bukan aku banget tuh kuliahnya.
Namun, entah apa yang merasukiku dan orang tuaku, kami tiba-tiba menyeloteh tentang Ilmu Komunikasi.
DAN AKHIRNYA.
ILMU KOMUNIKASILAH YANG MENJADI PILIHAN PERTAMA DAN TERAKHIRKU DALAM SBMPTN PERTAMAKU INI.
ya, aku lolos.
Ilmu Komunikasi- Universitas X. 9 Juli 2019.
Tepat sekali dengan hari ulang tahunku :)
Saat itu aku tidak bereaksi apapun, hanya bisa bersyukur.
Bingung, bahagia juga bukan, sedih apalagi.
Dan pada akhirnya, aku mencoba untuk keduakalinya tes masuk PKNSTAN.
Dan, gagal.
Entah pula, apakah aku harus santai atau aku harus sedih. Mengingat dimana aku sudah dibukakan pintu masuk untuk menjadi mahasiswa, tapi disisi lain aku harus merelakan seluruh perjuangan 4 tahunku.
Hampir 1 Semester berlalu, ternyata Ilmu Komunikasi tidak seburuk apa yang aku kira. Bahkan aku merasa ini adalah Prodi yang benar-benar dilahirkan untukku.
Semua aku jalani dengan BAIK BAIK SAJA.
Tidak ada penyesalan yang tertinggal.
Ternyata benar, apa yang menurutmu baik belum tentu baik pula untukmu, dan apa yang menurutmu buruk belum tentu buruk untukmu.
Tidak ada perjuangan yang sia-sia. Mungkin bila aku tidak mengalami semua ini, aku tidak akan pernah tau indahnya petualangan hidup.
Mungkin, aku tak akan mudah merasakan dan mengucapkan rasa syukur yang mendalam atas rahmatNya jika aku tidak melewati semua itu.
Banyak proses yang aku lalui, banyak pula nilai dan nikmatnya kehidupan yang aku dapatkan selama masa-masa perjuangan remaja menuju pra remaja.
Jadi, jangan pernah berburuk sangka padaNya.
Terima kasih sudah mampir Semoga coretan blog ini dapat bermanfaat dan menghibur kalian semua.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
5 Film ini Cocok untuk Kalian Tonton saat Imlek!
Jika pada tahun-tahun sebelumnya kalian merayakan tahun baru Imlek dengan berkumpul maupun berwisata ramai-ramai dengan keluarga besar. ...
-
Forrest Gump "Forrest Gump" merupakan salah satu film terbaik dari aktor senior, Tom Hanks, yang dirilis pada tahun 1994....
-
Olahan kue yang cukup populer beberapa tahun yang lalu. Karena ginuk-ginuknya. Gemes dipandang. Asal-usulnya keik ini berawal dari spon...
-
Tahun 2018, setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas, aku memutuskan untuk take a break dari pendidikan formal, dan melepas rasa penasaranku...
-
Kali ini pada postingan pertamaku, aku mau share pengalamanku mengikuti SPMB PKNSTAN 2018 tahun lalu. Jadi, aku adalah lulusan s...
-
Halo semuanya, pada kali ini aku mau melanjutkan postinganku tentang "Pengalaman SPMB PKN STAN 2018 dan "2019"?!",...
-
Tiap perjalanan hidup masing-masing individu memang tidak bisa disamakan Tiap kemampuan hidup masing-masing individu juga memang tidak bisa...
-
Soul (2020) Akhir tahun 2020 lalu, Disney Pixar merilis animasi barunya yang berjudul Soul. Hampir sama dengan kebanyakan film Pi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar