Kali ini aku mau berbagi resep masakan yang baru-baru ini aku buat.
Awalnya resep ini terinspirasi dari sandwich inkigayo - yang sempat viral di Korea-.
Tapi, karena keterbatasan bahan, akhirnya aku berimprovisasi dengan membuat resep ini.
Apalagi beberapa dari bahan sandwich inkigayo ini lumayan mahal (read: kepiting).
Lebih-lebih aku juga alergi seafood dan tidak bisa sering-sering mengkonsumsi telur, akhirnya lahir laah resep sandwich inii.
*Hi Guys, I wanna share my own recipe about improvisation on low budget inkigayo sandwich.
Hahaa
Yup, Inkigayo sandwich just inspired me for making this version. Cause It's kinda hard looking for imitate crab around here.
So let's get started!
Bahan (Ingredients):
- 1 kentang ukuran sedang ( one medium potato)
- 2 Roti tawar ( two slice bread)
- 1 daging burger *merk bebas (one slice burger ham)
- 1 lembar keju ( one sliced chesee)
- 1 wortel ukuran kecil (1 carrot (small one))
- 1 1/2 Sdm mayonais ( 1 1/2 Tbsp mayonnaise)
- Garam secukupnya (salt)
- Mentega (butter)
Cara (Steps) :
1. Kupas kentang, cuci, lalu potong menjadi 8 bagian.
( Peel the potato, washed, then cut to 8 parts)
2. Siapkan air mendidih untuk merebus kentang. Jika sudah, rebus kentang hingga 20 menit atau hingga empuk.
(Put potatoes to boiled water, wait for 20 minutes or until they were cooked)
3. Jika sudah matang, tiriskan kentang, masukkan ke wadah lalu tumbuk kentang hingga lembut.
(When potatoes are ready, put them on bowl and mashed them till tender)
4. Masukkan mayonais, garam, dan keju. Lalu tumbuk kembali.
( Add mayonnaise, salt, and chesee to the batter. Mix them well)
5. Potong wortel tipis-tipis sesuai selera. Lalu masukkan kedalam adonan kentang. Aduk hingga merata.
(Slice carrot lightly, then put them to the batter and mix)
6. Siapkan wajan dengan mentega untuk memasak daging burgernya. Jika wajan sudah panas, masak daging burger hingga matang.
( Heat butter on pan for the ham. When it's already heated, cook the ham)
7. Siapkan roti tawar, lalu tuang adonan kentang ke roti yang sudah disiapkan.
(Spread the potato batter on bread)
8. Tambahkan daging burger yang telah dimasak.
(Add ham)
9. Tutup dengan roti.
(Put another bread on top)
SELESAI ^^
Kalian bisa tambahkan saus sambal ataupun tomat sesuai selera.
Atau bahkan bisa juga tambahkan selai strawberry, kalau dirasa ingin mencicipi rasa yang mirip dengan sandwich inkigayo.
* You guys can add ketchup or maybe strawberry jam for having similar flavor to the real inkigayo sandwich recipe :)
Sandwich inkigayo yang low budget ini porsinya lumayan besar, jadi satu porsi bisa banget bikin kalian kenyang. Dan buat aku satu porsi ini cukup untuk sekali makan siangku, hehe.
Terima kasih sudah mampir, silahkan dicobaa.
See you on next post.
Have a nice day!
Terima kasih sudah mampir Semoga coretan blog ini dapat bermanfaat dan menghibur kalian semua.
Sebuah Cerita: Akhir yang Berujung Awal
Tiap perjalanan hidup masing-masing individu memang tidak bisa disamakan
Tiap kemampuan hidup masing-masing individu juga memang tidak bisa disandingkan
Namun, aku ingin menceritakan sedikit tentang perjalananku.
Pelajaran yang kudapatkan adalah, berjuanglah, meskipun pada akhirnya engkau harus merelakan mimpi itu. Karena tidak ada perjuangan yang sia-sia.
Sukses bukanlah perpatok pada hasil akhir. Melainkan pada hasil dari proses perjuangan itu sendiri.
Selama berada di bangku SMA, aku selalu mengidam-idamkan untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah tinggi asuhan kementrian keuangan, STAN.
Rasanya tidak ada tujuan lain selain menjadi didikan di sekolah kedinasan itu.
Buku-buku soal tes STAN maupun sekolah kedinasan sudah aku khatamkan selama 4 tahun.
YA, aku sempat Gap Year, karena gagal untuk lolos menjadi bagian dari STAN.
Disaat kawanku yang lain berusaha untuk menjajal semua tes masuk perguruan tinggi, maupun kedinasan, SNMPTN, SBMPTN, MANDIRI, AKPOL, AKMIL, dll. Saat itu yang ada dalam pikiranku hanyalah STAN.
Disaat kawanku sudah merasakan euphoria MABA, i'm still try to get on for my another test.
Sedih memang rasanya, melihat twibbon bertebaran di timeline dan foto mereka dengan almamater mereka.
Mood berantakan.
Semangat datang dan pergi begitu saja.
Namun, pada akhirnya tersadar bahwa itu semua tidak akan merubah apapun.
Ditahun ke dua, aku berusaha legowo.
Bahwa mungkin memang tidak semua jalan yang kita inginkan adalah hal yang kita butuhkan,
Akhirnya, aku memutuskan untuk mengikuti SBMPTN, lintas jurusan.
Aku masuk keranah yang dimana aku benar-benar mulai dari nol, dari dasar.
Semua juga terencana secara tiba-tiba.
Januari, aku baru memulai untuk mengambil bimbingan belajar, yang dimana kawan-kawanku sudah memiliki banyak bekal, sedangkan aku hanya baru. SANGAT BARU, untuk mempelajari materi-materi SBMPTN ini.
Saat itu, aku hanya memiliki waktu kurang lebih 3-4 bulan untuk mempelajari ilmu yang belum pernah aku jabah sebelumnya, ditambah aku juga harus meningkatkan strategiku untuk bisa lolos di sekolah kedinasan impianku itu.
awal saat aku memutuskan untuk berjuang tes masuk PTN, pengetahuanku tentang PTN sangatlah nol.
Aku bahkan tidak bisa membedakan jurusan ataupun fakultas.
"Mau masuk jurusan apa?"
Itu serasa pertanyaan paling membingungkan, bahkan lebih memusingkan dibanding pertanyaan dari soal-soal SBMPTN itu sendiri.
Otakku berputar, jurusan apa fakultas ya?
Rencana sih Manajemen. Jawabku. Lalu muncul pertanyaan kedua. Kalo manajemen itu masuk fakultas apa ya?
TF!
Aku hanya diam terkekeh berharap si penanya mengalihkan focus dan lupa dengan semua pertanyaannya.
Disaat itu rasanya aku hanya ingin menangis. Dan berteriak bahwa AKU IKUT INI TERPAKSA WOI.
Bahkan di H-7 pengisian SBMPTN, aku masih bingung dan tidak yakin akan pilihanku. Walaupun aku juga berharap bahwa aku akan melanjutkan pendidikan di STAN.
Manajemen atau Ilmu komunikasi.
FYI, semenjak aku SMA, setiap kali aku mendengar kata-kata Ilmu Komunikasi, aku selalu berfikir wah bukan aku banget tuh kuliahnya.
Namun, entah apa yang merasukiku dan orang tuaku, kami tiba-tiba menyeloteh tentang Ilmu Komunikasi.
DAN AKHIRNYA.
ILMU KOMUNIKASILAH YANG MENJADI PILIHAN PERTAMA DAN TERAKHIRKU DALAM SBMPTN PERTAMAKU INI.
ya, aku lolos.
Ilmu Komunikasi- Universitas X. 9 Juli 2019.
Tepat sekali dengan hari ulang tahunku :)
Saat itu aku tidak bereaksi apapun, hanya bisa bersyukur.
Bingung, bahagia juga bukan, sedih apalagi.
Dan pada akhirnya, aku mencoba untuk keduakalinya tes masuk PKNSTAN.
Dan, gagal.
Entah pula, apakah aku harus santai atau aku harus sedih. Mengingat dimana aku sudah dibukakan pintu masuk untuk menjadi mahasiswa, tapi disisi lain aku harus merelakan seluruh perjuangan 4 tahunku.
Hampir 1 Semester berlalu, ternyata Ilmu Komunikasi tidak seburuk apa yang aku kira. Bahkan aku merasa ini adalah Prodi yang benar-benar dilahirkan untukku.
Semua aku jalani dengan BAIK BAIK SAJA.
Tidak ada penyesalan yang tertinggal.
Ternyata benar, apa yang menurutmu baik belum tentu baik pula untukmu, dan apa yang menurutmu buruk belum tentu buruk untukmu.
Tidak ada perjuangan yang sia-sia. Mungkin bila aku tidak mengalami semua ini, aku tidak akan pernah tau indahnya petualangan hidup.
Mungkin, aku tak akan mudah merasakan dan mengucapkan rasa syukur yang mendalam atas rahmatNya jika aku tidak melewati semua itu.
Banyak proses yang aku lalui, banyak pula nilai dan nikmatnya kehidupan yang aku dapatkan selama masa-masa perjuangan remaja menuju pra remaja.
Jadi, jangan pernah berburuk sangka padaNya.
Tiap kemampuan hidup masing-masing individu juga memang tidak bisa disandingkan
Namun, aku ingin menceritakan sedikit tentang perjalananku.
Pelajaran yang kudapatkan adalah, berjuanglah, meskipun pada akhirnya engkau harus merelakan mimpi itu. Karena tidak ada perjuangan yang sia-sia.
Sukses bukanlah perpatok pada hasil akhir. Melainkan pada hasil dari proses perjuangan itu sendiri.
Selama berada di bangku SMA, aku selalu mengidam-idamkan untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah tinggi asuhan kementrian keuangan, STAN.
Rasanya tidak ada tujuan lain selain menjadi didikan di sekolah kedinasan itu.
Buku-buku soal tes STAN maupun sekolah kedinasan sudah aku khatamkan selama 4 tahun.
YA, aku sempat Gap Year, karena gagal untuk lolos menjadi bagian dari STAN.
Disaat kawanku yang lain berusaha untuk menjajal semua tes masuk perguruan tinggi, maupun kedinasan, SNMPTN, SBMPTN, MANDIRI, AKPOL, AKMIL, dll. Saat itu yang ada dalam pikiranku hanyalah STAN.
Disaat kawanku sudah merasakan euphoria MABA, i'm still try to get on for my another test.
Sedih memang rasanya, melihat twibbon bertebaran di timeline dan foto mereka dengan almamater mereka.
Mood berantakan.
Semangat datang dan pergi begitu saja.
Namun, pada akhirnya tersadar bahwa itu semua tidak akan merubah apapun.
Ditahun ke dua, aku berusaha legowo.
Bahwa mungkin memang tidak semua jalan yang kita inginkan adalah hal yang kita butuhkan,
Akhirnya, aku memutuskan untuk mengikuti SBMPTN, lintas jurusan.
Aku masuk keranah yang dimana aku benar-benar mulai dari nol, dari dasar.
Semua juga terencana secara tiba-tiba.
Januari, aku baru memulai untuk mengambil bimbingan belajar, yang dimana kawan-kawanku sudah memiliki banyak bekal, sedangkan aku hanya baru. SANGAT BARU, untuk mempelajari materi-materi SBMPTN ini.
Saat itu, aku hanya memiliki waktu kurang lebih 3-4 bulan untuk mempelajari ilmu yang belum pernah aku jabah sebelumnya, ditambah aku juga harus meningkatkan strategiku untuk bisa lolos di sekolah kedinasan impianku itu.
awal saat aku memutuskan untuk berjuang tes masuk PTN, pengetahuanku tentang PTN sangatlah nol.
Aku bahkan tidak bisa membedakan jurusan ataupun fakultas.
"Mau masuk jurusan apa?"
Itu serasa pertanyaan paling membingungkan, bahkan lebih memusingkan dibanding pertanyaan dari soal-soal SBMPTN itu sendiri.
Otakku berputar, jurusan apa fakultas ya?
Rencana sih Manajemen. Jawabku. Lalu muncul pertanyaan kedua. Kalo manajemen itu masuk fakultas apa ya?
TF!
Aku hanya diam terkekeh berharap si penanya mengalihkan focus dan lupa dengan semua pertanyaannya.
Disaat itu rasanya aku hanya ingin menangis. Dan berteriak bahwa AKU IKUT INI TERPAKSA WOI.
Bahkan di H-7 pengisian SBMPTN, aku masih bingung dan tidak yakin akan pilihanku. Walaupun aku juga berharap bahwa aku akan melanjutkan pendidikan di STAN.
Manajemen atau Ilmu komunikasi.
FYI, semenjak aku SMA, setiap kali aku mendengar kata-kata Ilmu Komunikasi, aku selalu berfikir wah bukan aku banget tuh kuliahnya.
Namun, entah apa yang merasukiku dan orang tuaku, kami tiba-tiba menyeloteh tentang Ilmu Komunikasi.
DAN AKHIRNYA.
ILMU KOMUNIKASILAH YANG MENJADI PILIHAN PERTAMA DAN TERAKHIRKU DALAM SBMPTN PERTAMAKU INI.
ya, aku lolos.
Ilmu Komunikasi- Universitas X. 9 Juli 2019.
Tepat sekali dengan hari ulang tahunku :)
Saat itu aku tidak bereaksi apapun, hanya bisa bersyukur.
Bingung, bahagia juga bukan, sedih apalagi.
Dan pada akhirnya, aku mencoba untuk keduakalinya tes masuk PKNSTAN.
Dan, gagal.
Entah pula, apakah aku harus santai atau aku harus sedih. Mengingat dimana aku sudah dibukakan pintu masuk untuk menjadi mahasiswa, tapi disisi lain aku harus merelakan seluruh perjuangan 4 tahunku.
Hampir 1 Semester berlalu, ternyata Ilmu Komunikasi tidak seburuk apa yang aku kira. Bahkan aku merasa ini adalah Prodi yang benar-benar dilahirkan untukku.
Semua aku jalani dengan BAIK BAIK SAJA.
Tidak ada penyesalan yang tertinggal.
Ternyata benar, apa yang menurutmu baik belum tentu baik pula untukmu, dan apa yang menurutmu buruk belum tentu buruk untukmu.
Tidak ada perjuangan yang sia-sia. Mungkin bila aku tidak mengalami semua ini, aku tidak akan pernah tau indahnya petualangan hidup.
Mungkin, aku tak akan mudah merasakan dan mengucapkan rasa syukur yang mendalam atas rahmatNya jika aku tidak melewati semua itu.
Banyak proses yang aku lalui, banyak pula nilai dan nikmatnya kehidupan yang aku dapatkan selama masa-masa perjuangan remaja menuju pra remaja.
Jadi, jangan pernah berburuk sangka padaNya.
Langganan:
Postingan (Atom)
5 Film ini Cocok untuk Kalian Tonton saat Imlek!
Jika pada tahun-tahun sebelumnya kalian merayakan tahun baru Imlek dengan berkumpul maupun berwisata ramai-ramai dengan keluarga besar. ...
-
Forrest Gump "Forrest Gump" merupakan salah satu film terbaik dari aktor senior, Tom Hanks, yang dirilis pada tahun 1994....
-
Olahan kue yang cukup populer beberapa tahun yang lalu. Karena ginuk-ginuknya. Gemes dipandang. Asal-usulnya keik ini berawal dari spon...
-
Tahun 2018, setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas, aku memutuskan untuk take a break dari pendidikan formal, dan melepas rasa penasaranku...
-
Kali ini pada postingan pertamaku, aku mau share pengalamanku mengikuti SPMB PKNSTAN 2018 tahun lalu. Jadi, aku adalah lulusan s...
-
Halo semuanya, pada kali ini aku mau melanjutkan postinganku tentang "Pengalaman SPMB PKN STAN 2018 dan "2019"?!",...
-
Tiap perjalanan hidup masing-masing individu memang tidak bisa disamakan Tiap kemampuan hidup masing-masing individu juga memang tidak bisa...
-
Soul (2020) Akhir tahun 2020 lalu, Disney Pixar merilis animasi barunya yang berjudul Soul. Hampir sama dengan kebanyakan film Pi...